google-site-verification: google8563cbe34eb03fea.html

Kamis, 28 September 2017

EDISI I: IMPLEMENTASI ISTITHAAH KESEHATAN HAJI 1438H

Ada beberapa pertanyaan dan pernyataan dari calon jamaah haji yang sering kita dengar saat menjelang keberangkatan, diantara adalah pernyataan 'Kami ke Tanah Suci untuk meninggal disana', 'Petugas haji bertugas mengurus kami apapun kondisi kami saat berada di Tanah Suci', 'Kami keluarga jamaah sudah mengikhlaskan keluarga kami terhadap semua risiko selama perjanan ibadah haji keluarga kami'. Pertanyaan diantaranya Apakah orang sakit tidak boleh beribadah? Bukankah beribadah itu hak semua orang? apalagi kami sudah antri sejak 10 tahun yang lalu, keluh Seorang ibu muda yang suaminya menderita penyakit gagal ginjal dan sudah 7 tahun menjalani cuci darah secara rutin. Ibu tersebut mengatakan suaminya tetap bisa aktivitas seperti biasa, bahkan masih mengajar dan berangkat sendiri ketika mau cuci darah, sebuah kenyataan yang sulit untuk diterima.

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Seorang istri berusaha memperjuangkan suami yang terancam tidak bisa berangkat haji bersamanya. Rasanya ikut prihatin ketika calon jemaah haji sudah berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kesehatannya namun hasil pemeriksaan tidak memenuhi syarat kesehatan. Ibadah haji merupakan ibadah fisik, yang dalam kenyataannya setiap aktivitas yang dilaksanakan membutuhkan kondisi tubuh yang sehat.

Jumlah Pengunjung :