google-site-verification: google8563cbe34eb03fea.html

Rabu, 27 Januari 2010

NILAI FINAL KEPERAWATAN STIKES NUSANTARA LASINRANG

Bagi yang mendapat nilai T segera melakukan perbaikan nilai sebelum hari sabtu tgl 30 Januari 2010

NILAI FINAL KEPERAWATAN SEMESTER V STIKES BARAMULI

Bagi yang mendapat nilai T segera melakukan perbaikan nilai sebelum hari sabtu tgl 30 Januari 2010

Minggu, 10 Januari 2010

Cara Menghitung Tubuh Gemuk atau Kurus

Saat ingin menurunkan berat badan, seseorang diharuskan untuk menghitung berapa indeks massa tubuhnya (BMI). Karena hasil dari perhitungan BMI ini bisa menentukan apakah seseorang sudah ideal, kurus atau termasuk kelebihan berat badan.

Cara untuk menghitung nilai indeks massa tubuh berdasarkan nilai tinggi dan berat badan yang dimiliki. Perhitungan ini berlaku sama untuk laki-laki maupun perempuan.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (8/1/2010), cara menghitungnya dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter). Cara menghitungnya pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

Kategori BMI adalah:

- Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus.
- Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal.
- Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk).
Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.

Risiko kesehatan akan bertambah besar jika seseorang memiliki nilai indeks massa tubuh 25 atau lebih. Karena akan semakin besar kemungkinan orang tersebut terkena penyakit jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat dan berolahraga.

Risiko kesehatan yang kemungkinan dimiliki oleh orang dengan nilai indeks massa tubuh di atas 25 adalah tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung, stroke, diabetes, arthritis, sakit pinggang atau juga berhubungan dengan psikologisnya.

Bagi yang memiliki indeks massa tubuh besar tidak ada salahnya untuk mulai melakukan diet yang sehat dengan mengurangi asupan kalori, perbanyak aktivitas fisik, menerapkan pola hidup yang sehat atau dengan berkonsultasi ke dokter gizi.

BMI merupakan salah satu alat untuk mengetahui apakah seseorang perlu melakukan diet atau tidak, tapi BMI ini hanya untuk melihat kelebihan berat badan akibat lemak. Jadi untuk orang yang berotot, atletis, ibu hamil, pembacaan BMI mungkin akan kurang tepat.
Jika anda berminat BMI Calculator silahkan kirim permintaan ke ruslan_pinrang@yahoo.com

Jumat, 01 Januari 2010

Satu kornea donor untuk banyak pasien

Dr. Rasik B. Vajpayee dkk, melaporkan dalam majalah Archives of Opthalmology, bahwa satu kornea donor dapat dimanfaatkan oleh 3 orang pasien dengan penyakit atau kerusakan pada mata.

Seorang dokter bedah mata tidak memerlukan seluruh kornea untuk transplantasi, tetapi hanya perlu menggunakan sebagian kornea untuk tujuan ini. Teknik operasi baru ini merupakan peluang untuk dapat menggunakan seorang donor kornea untuk lebih dari satu pasien.

Tim dari India ini melakukan seluruh operasinya di All India Institute of medical Sciences, New Delhi, dimana mereka menggunakan kornea seorang donor usia 44 tahun yang meninggal akibat henti jantung. Kornea ini digunakan pada 3 pasien, yaitu seorang usia 40 tahun yang menderita penyakit kornea degeneratif yang mengenai dua pertiga bagian depan jaringan kornea; dan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang menderita luka bakar akibat zat kimia pada mata kanannya.

Strategi menggunakan satu kornea donor untuk beberapa pasien membuka kemungkinan penggunaan donor kornea yang tersedia secara optimal, dan dapat mengurangi jumlah pasien buta akibat kelainan kornea di berbagai negara. (Medical Update, Juni 07, p.27)

Jumlah Pengunjung :